SYAIR TOMBO ATI
SEBUAH KAJIAN TERHADAP PSIKOTERAPI DALAM ISLAM
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Quran dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah
Salahsatunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi
Sunan Bonang |
Kalimat sangat sederhana namun sangat mendalam. Di pelosok desa ataupun dikota yang merupakan Basis Nahdiyin nadhoman ini bukan barang baru. berbagai lagu dilantunkan para jama`ah yang akan sholat jama`ah sambil menunggu jama`ah yang lain.
Mengapa sampai Hati harus ada tombonya atau obatnya?
Hati adalah organ vital bagi kita. Sama vitalnya dengan ‘alat vital’. Hati harus diurus dengan hati-hati, tidak hanya secara fisik, tapi psikis dan batiniah. Ilmu kedokteran menyebutkan, hati atau lever adalah organ paling besar dan paling berat dalam tubuh manusia. Beratnya mencapai 3 pound atau 1,3 kg. Organ yang berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk.
Hati berfungsi menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Jika hati anda sakit, racun yang masuk bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius, salah satunya sirosis. Karena itu, hati harus dijaga jangan sampai sakit.
Saat bayi masih di kandungan, hati berperan sebagai organ utama pembentuk darah. Saat tumbuh menjadi seorang manusia, fungsi pokok hati adalah menyaring dan mendetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Ia menjadi pembangkit tenaga kimia internal, mengubah zat gizi makanan menjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan kekebalan tubuh.
Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Tampak jelas, hati bukan hanya teman yang pendiam, tetapi juga sahabat baik. (halah…bingung aku. Baca aja sendiri di info aktual)
Dari segi psikis-batiniah, hati juga perlu dijaga betul agar tidak gampang terombang-ambing, apalagi saat ditinggal pasangan tercinta belahan hati. Banyak cerita, terutama novel cengeng dan sinetron kita, seseorang stres, gila, dan ingin mengakhiri hidupnya gara-gara gagal dalam karier bercinta.
dalam ilmu pengobatan bahwa kondisi kesehatan bathiniyah berpengaruh dalam kondisi raga manusia
begitu kata Pak Samiratha ,Dosen Universitas Hindu Denpasar yang juga menjadi guru ilmu pijat penulis.
maka pada keadaan marah pun tanpa sengaja akan mempengaruhi cara kerja yang lain terutama pada empedu dan ginjal. sedangkan kedua organ merupakan sistem enkresi (pembuangan)yang berguna membuang zat yang tidak berguna dalam tubuh .gak usah jauh-jauh bagaimana kalau kita tidak kentut
masya Allah sakit perut mules kepala pening....aduh ...capek deh...
klau di Puskesmas kita diberi bermacam obat disuruh ditukar di apotik....
kalau sakit hatinya ....? gampang..... Gratis...
Dokternya kita sendiri....
jiwa kita diobati dengan psikoterapi secara Islami.
seperti yang ada dalam Syair Tombo ati.
Psikoterapi dalam Islam dapat menyembuhkan semua aspek psikopatologi, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Psikoterapi hati itu ada lima macam :
- Membaca Al-Quran sambil mencoba memahami artinya;
- Melakukan shalat malam;
- Bergaul dengan orang yang baik atau salih;
- puasa
- zikir malam hari yang lama
- 1. membaca Al-qur’an
Al-Quran dianggap sebagai terapi
yang pertama dan utama, sebab didalamnya memuat resep-resep mujarab yang dapat
menyembuhkan penyalkit jiwa manusia. Tingkat kemujarabannya sangat tergantung
seberapa jauh tingkat sugesti keimanan pasien.
Al-Qurthubi dalam tafsirnya
menyebutkan bahwa ada dua pendapat dalam memahami term syifa’ dalam
ayat tersebut. Pertama, terapi bagi jiwa yang dapat
menghilangkan kebodohan dan keraguan, membuka jiwa yang tertutup, serta dapat
menyembuhkan jjwa yang sakit; kedua, terapi yang dapat menyembuhkan
penyakit fisik, baik dalam bentuk azimat maupun tangkal. Sementara
Al-Thabathaba’I mengemukakan bahwa syifa’ dalam Al-Qur’an
memiliki makna “terapi ruhaniah” yang dapat menyembuhkan penyakit batin.
Al-Thabathaba’I jiga mengemukakan bahwa Al-Quran juga dapat menyembuhkan
penyakit jasmani, baik melalui bacaan atau tulisan.
Menurut al-Faidh al-Kasyani dalam
Tafsirnya mengemukakan bahwa lafal-lafal al-Quran dapat menyembuhkan penyakit
badan, sedangkan makna-maknanya dapat menyembuhkan penyakit jiwa. Menurut Ibnu
Qayyim al-Jauziyah, bacaan al-Quran mampu mengobati penyakit jiwa dan badan
manusia. Obat yang mujarab yang dapat mengobati kedua penyakit ini adalah
hidayah al-Quran.
Kemukjizatan lafal al-Quran bukan
hanya perkalimat, tetapi perkata, bahkan perhuruf. Hal itu dianalogikan dengan
sabda Nabi bahwa pahala membaca al-Quran bukan perkalimat atau perkata, tetapi
per huruf. Apabila al-Quran dihadapkan pada orang yang sehat mentalnya, maka ia
bernilaikonstruktif. Artinya, ia dapat memperkuat dan mengembangkan
integritas dan penyesuaian kepribadian dirinya. Karena itu, berobat dengan
menggunakan al-Quran, baik secara lahiriah maupun batiniah, tidak hanya ketika
dalam kondisi sakit, namun sangat dianjurkan dalam kondisi sehat.
2. Shalat diwaktu malam
Shalat tahajjud memiliki banyak
hikmah. Diantaranya adalah (1) setelah melakukan ibadah tambahan (nafilah),
baik dengan shalat maupun membaca al-Quran, maka dirinya mendapatkan kedudukan
terpuji dihadapan Allah SWT; (2) memiliki kepribadian sebagaimana kepribadian
orang-orang salih yang selalu dekat (taqqarub) kepada Allah SWT,
terhapus dosanya dan terhindar dari perbuatan munkar; (3) jiwanya selalu hidup
sehingga mudah mendapatkan ilmu dan ketenteraman, bahkan Allah SWT menjajikan
kenikmatan surga baginya; (4) doanya diterima, dosanya mendapatkan ampunan dari
Allah SWT, dan diberi rizki yang halal dan lapang tanpa susah payah mencarinya;
(5) sebagai ungkapan rasa syukur terhadap apa yang telah diberikan oleh Allah
SWT sebagai rasa syukur, nabi SAW sendiri selalu melakukan tahajjud walaupun
tumit kakinya bengkak.
Setelah shalat sunat di malam hari,
amalan yang perlu dilakukan adalah berdo’a, berdzikir dan membaca wirid, sebab
berdoa di malam hari mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Sabda Nabi SAW : “Sesuatu
yang lebih mendekatkan Tuhan kepada hamba-Nya di tengah malam adalah apabila
engkau mampu melakukan zikir kepada Allah maka lakukanlah.”
Shalat juga merupakan terapi psikis
yang bersifat kuratif, preventif, dan konstruktif sekaligus. Pertama, shalat
membina seseorang untuk melatih konsentrasi yang integral dan komprehensif.hal
itu tergambar dalam niat dan khusyu’. Kedua, shalat dapat
menjaga kesehatan potensi-potensi psikis manusia, seperti potensi kalbu untuk
merasa (emosi), potensi akal untuk berpikir (kognisi), dan potensi syahwat
(appetite) dan ghadab (defense) untuk berkarsa (konasi). Denga shalat,
seseorang dapat menjaga dua dari lima prinsip kehidupan. Lima prinsip kehidupan
itu adalah memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara
keturunan, dan memelihara kehormatan dan harta benda. Dengan shalat ia mampu
menjaga agamanya, sebab shalat merupakan tiang agama. Demikian juga ia dapat
menjaga akalnya agar terhindar dari segala zat yang membahayakan. Ketiga, shalat
mengandung doa yang dapat membebaskan manusia dan penyakit batin.
Dosa adalah penyakit
(psikopatologi), sedang obat (psikoterapi)-nya adalah taubat. Shalat adalah
manifestasi dari taubat seseorang, karena dalam shalat seseorang kembali (taba)
pada Pencipta-nya.salah satu indikator taubat adalah mengakui kesalahan dan
dosa-dosa yang diperbuat. Dengan pengakuan akan dosa dan permohonan untuk penghapusan
dosa dalam doa iftitah, menghantarkan seseorang untuk kembali pada
fitrah aslinya yang terbebas dari segala penyakit batin. Bahkan dalam hadis
lain, shalat lima waktu dapat membersihkan fisik dan psikis seseorang seperti
orang yang membersihkan tubuhnya lima kali dalam sehari semalam.
3. Bergaul dengan orang
shalih.
Orang yang salih adalah orang yang
mampu mengintegrasikan dirinya dan mampu mengaktualisasikan potensinya
semaksimal mungkin dalam berbagai dimensi kehidupan. Dalam tradisi kaum sufi, seseorang
yang shalih dan dapat menyembuhkan penyakit ruhani manusia disebut denganal-thabib
al-ilahi atau mursyid. Menurut al-Syarqawi, adalah al-thabib al-murabbi
(dokter pendidik). Dokter seperti ini lazimnya memberikan resep penyembuhan
kepada pasiennya melalui dua cara, yaitu:
1. negative (al-salabi), dengan cara
membersihkan diri dari segala sifat-sifat dan akhlak yang tercela.
2. positif (al-ijabi), dengan
mengisi diri dari sifat-sifat atau akhlak yang terpuji.
Menurut Sa’id Hawwa, menyatakan
bahwa zikir, wirid, dan amalan-amalan tertentu belum cukup untuk mengobati
penyakit jiwa, melainkan diperlukan ilmu yang disertai dengan mujahadah. Baik
mursyid maupun al-thabib al-ilahi, keduanya memiliki-pinjam istilah Abraham
Maslow-pengalaman puncak(peak experience), sebab selain mereka
melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok juga melakukan perluasan diri (extension
of the self) dengan ibadah-ibadah khusus.
4. Melakukan puasa.
Puasa disini adalah menahan diri
dari segala perbuatan yang dapat merusak citra fitri manusia. Pembagian puasa
ada 2:
1. Puasa fisik, yaitu menahan
lapar,haus, dan berhubungan seks.(bukan miliknya atau bukan pada tempatnya)
2. Puasa psikis, yaitu menahan hawa
nafsu dari segala perbuatan maksiat.
Puasa juga mampu menumbuhkan
efekemosional yang positif, seperti menyadari akan kemaha kuasaan Allah SWT,
menumbuhkan solidaritas dan kepedulian terhadap orang lain, serta menghidupkan
nilai-nilai positif dalam dirinya untuk aktualisasi diri sebaik mungkin. Hikmah
lapar menurut Al-Ghazali:
-
Menjernihkan Qalbu dan mempertajam pandangan
-
Melembutkan Qalbu sehingga mampu merasakan kenikmatan batin
-
Menjauhkan prilaku yang hina dan sombong
-
Mengingatkan jiwa manusia akan cobaan dan azab Allah
-
Memperlemah syahwat dan tertahannya nafsu amarah yang buruk
-
Mengurangi jam tidur dan memperkuat kondisi terjaga dimalam hari untuk ibadah
-
Mempermudah seseorang untuk selalu tekun beribadah
-
Menyehatkan badan dan jiwa serta menolak penyakit
-
Menumbuhkan sikap mendahulukan suka membantu orang lain dan mudah bersedekah.
5. Zikir
Zikir dalam arti sempit memiliki
makna menyebut asma-asma Allah dalam berbagai kesempatan. Sedangkan dalam arti
luas mengingat segala keagungan dan kasih saying Allah SWT yang telah
diberikan,serta dengan menaati perintahnya dan menjauhi larangannya.
Dua makna yang terkandung dalam
lafal zikir menurut At-Thabathabai:
1. Kegiatan psikologis yang
memungkinkan seseorang memelihara makna sesuatu yang diyakini berdasarkan
pengetahuannya atau ia berusaha hadir padanya (istikdhar)
2. Hadirnya sesuatu pada hati dan
ucapan seseorang.
Zikir dapat mengembalikan kesadaran
seseorang yang hilang, sebab aktivitas zikir mendorong seseorang untuk
mengingat, menyebut kembali hal-hal yang tersembunyi dalam hatinya. Zikir juga
mampu mengingatkan seseorang bahwa yang membuat dan menyembuhkan penyakit
hanyalah Allah SWT semata, sehingga zikir mampu memberi sugesti penyembuhannya.
Melakukan zikir sama halnya nilainya
dengan terapi rileksasi, yaitu satu bentuk terapi dengan menekankan upaya
mengantarkan pasien bagaimana cara ia harus beristirahat dan bersantai-santai
melalui pengurangan ketegangan atau tekanan psikologis. Kunci utama keadaan
jiwa mereka itu adalah karena melakukan zikir.firman Allah SWT:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. Al-Ra’d:28)
Cara berzikir:
1. Zikir Jabar, zikir
yang dikeraskan baik melalui suara maupun gerakan. Fungsinya adalah untuk
menormalisasikan kembali fungsi system jaringan syaraf,sel-sel, dan semua organ
tubuh.
2. Zikir Sirr, zikir
yang diucapkan dalam hati.
Kesimpulan kelima terapi diatas
adalah terapi dengan doa dan munajat. Doa adalah permohonan kepada Allah SWT
agar segala gangguan dan penyakit jiwa yang dideritanya hilang. Allah yang
memberikan penyakit dan Dia pula yang memberikan kesembuhan. Doa dan munajah
banyak didapat dalam setiap ibadah, baik dalam shalat, puasa, haji, maupun
dalam aktivitas sehari-hari. Agar doa dapat diterima maka diperlukan
syarat-syarat khusus, diantaranya dengan membaca istigfar terlebih dahulu.
Istigfar tidak hanya berarti memohon ampunan kepada Allah, tetapi lebih
esensial lagi yaitu memiliki makna taubat.
Yang unik dalam psikoterapi islam adalah
keberadaannya sangat subyektif dan teosentris. Dalam melakukan terapi,
masing-masing individu memiliki tingkat kualitas yang berbeda seiring
pengetahuan, pengalaman, dan pengamalan yang dimiliki. Tentunya hal itu
mempengaruhi tingkat kemujaraban terapi yang diberikan. Perbedaan itu dapat
dipahami sebab dalam islam mempercayai adanya anugrah dan kekuatan agung diluar
kekuatan manusia, yaitu TuhanSumber : Sebagian tulisane Penulis sebagiane golek nang website liyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar