Sabtu, 26 April 2014

Hakikat Shalat

 Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan dirikita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
 Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :
‘ Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal) ‘ Kalimat alhamdu ini diterima ketika rasulullah isra dan miraj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh (diri bathin) Adam AS. Sampai ketahap dada, Adam AS pun bersin dan berkata alhamdulillahartinya : segala puji bagi Allah ‘ Apa yang di puji. Adalah : zat (Allah) , Sifat (Muhammad), Asma (Adam) dan Afal (Manusia): ‘
 Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti : Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta.. tiada sesuatu yang kita punya : kecuali Hak Allah semata. ‘ Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 Inna aradnal amanata alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha waasfakna minha wahamalahal insanu. ‘ Artinya : sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya ‘
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap : Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah ‘ Yang berarti : Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya AllahSemata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan.
 ‘ Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. ‘ Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.
‘ Hadits Qudsi. MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah
ALIF ITU ARTINYA : BERDIRI

berdiri tegak seperti tegaknya alif dalam berdiri kita mensifati api jadilah manusia yang selalu menerangi,, “Urip iku Urub” kata mbah Damar Jati Supajar (prof filsafat timur UGM” dalam hidup itu haruslah jadi penerang semampu kita,tergantung dari apa yang dititipkan Tuhan pada kita,, Yang diberikan ilmu..jadilah penerang dengan ilmunya. Yang diberi harta jadilah penerang dengan hartanya. Yang diberi kekuasaan jadilah penerang dengan kekuasaanya,,jangan hanya digunakan untuk kepentingan diri…..
 LAM ITU ARTINYA : RUKU
’ Rukuk mensifati Air… banyak sekali sifat2 air… #”menghidupi”
MINAL MAAI KULLI SYAIIN HAIY” ‘dari air kami buat segala sesuatu yang hidup’ #”membersihkan”..jadilah manusia yang selalu mengajak orang lain untuk berjalan dalam kebersihan..bukan jalan2 yang kotor dan merugikan. #”menyesuaikan tempat”..air itu tak mempunyai bentuk yang pasti,,bentuknya sesuai wadah/tempatnya…”janganlah jadi manusia yang sombong,atau meng agungkan profil diri(sebagai Pejabat,kiai,buruh) karna di hadapan Tuhan bukan itu yang membedakan. Sesuai sifatnya yang Rukuk adalah untuk bisa saling menghormati sesama mahkluk ###dan masih banyak lagi sifat2 air.. bacalah sendiri …dan itulah yang dinamakan ayat kauniah(ayat2 alam)
HA ITU ARTINYA : SUJUD
 Sujud mensifati Angin…yang akan selalu bergerak mencari keridzoan Tuhan,. kemanapun dimanapun ada angin
. MIM ITU ARTINYA : DUDUK
 mensifati bumi/tanah…kesabaran adalah sifat utama bumi..ia akan selalu diam dan menerima apapun perlakuan terhadap dirinya..karna ia Tahu bahwa siapapun yang berlaku atas dirinya adalah bagian dari dirinya juga… banyak sekali sifat2 dari 4 unsur hidup yang belum tertulis di sini…bacalah alam karna Rosulullah pernah menangis ketika turun ayat ini..yang ketika itu seorang sahabat nabi menghampiri Rosulullah SAW dan dijumpainya Beliau sedang menangis..berkatalh sahabat :”wahai kekasih Allah mengapa Engkau menangis sedang engkau seorang yang maksum (telah di sucikan dari segala dosa) dan jaminan surga Allah atas Mu Jawab Rosulullah..”Aku bukanlah menagisi diriku sendiri wahai sahabat..tapi umatku..Celakalah umatku yang tak mengetahhui ayat ini INNA FI KHOQIS SAMAWATI WAMA FIL ARD WAMAA BAINAHUMMA LA AAYATAL LIULIL ALBAAB (sesungguhnya dalam penciptaan angit dan bumi dan diantaranya terdapat tanda tanda bagi kaum yang berfikir) Karenanyalah penulis tidak menyampaikan semua tentang sifat2 unsur hidup yang dapat diambil hikmah sebagai betuk dari hidupnya sholat.,supaya pembaca juga termasuk dari golongan orang2 yang berfikir..yang tidak celaka walau sudah jadi umat Rosulullah Muhammad SAW …
sesungguhnya ketika kita sholat adalah membentuk lafal ILAH yang artinya Tuhan …
ALLAH Berdiri…ALIF Rukuk…LAM Sujud…HA Duduk..harkat yang membuyikan A pada AH ‘

Dalam sembahyang harus memenuhi 3 syarat : 1.Fiqli (perbuatan) 2.Qauli (bacaan) 3.Qalbi (Hati atau roh atau qalbu) ‘
 Mengapa kita sembahyang sehari semalam 17 rakaat : Adalah mengambil pengertian sebagai berikut : Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah ‘ 1.Ah Itu Menandakan Sembahyang Subuh Rakaat Yaitu Zat Dan Sifat ‘ 2.Allah Itu Menandakan Sembahyang Zohor Rakaat Yaitu : Wujud, Alam, Nur Dan Shahadat. ‘ 3.Muhammad Itu Menandakan Sembahyang Asar Rakaat Yaitu : Tanah, Air, Api, Dan Angin ‘ 4.Adam Itu Menandakan Sembahyang Maghrib Rakaat Yaitu : Ahda, Wahda, Dan Wahdia ‘ 5.Hawa Itu Menandakan Sembahyang Isya Rakaat Yaitu : Mani, Manikam, Madi, Dan Di (tentang mani madi manikam dan di akan di bahas dalam artikel lain tentang jalan menuju Allah yang terbagi menjadi tiga)
 MENGAPA KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG
Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah. Dua kalimah syahadat pada : ‘ 1.Sembahyang SUBUH 1 kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia) ‘ 2.Sembahyang ZOHOR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH ‘ 3.Sembahyang ASAR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIA ‘ 4.Sembahyang MAGHRIB 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD ‘ 5.Sembahyang ISYA 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD
‘ MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG
Karena : niat itu merupakan kepala sembahyang. Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam sembahyang itu kita lapazkan didalam hati : ‘ Niat sbb : aku hendak sembahyang menyaksikan diriku karena Allahsemata-mata. ‘
Dalilnya : 1.LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI
Artinya : Tidak Sah Shalat Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya) ‘
 2.LAYASUL SHALAT ILLA BIN MARIFATULLAH
Artinya : Tidak Syah Sholat TanpaMengenal Allah
‘ 3.WAKALBUL MUMININ BAITULLAH
Artinya : Jiwa Orang Mumin Itu Rumahnya Allah
‘ 4.WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu
 ‘ 5.IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADUU
 Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah YangKarena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali. (H.R. Tarmizi ) ‘
6.AKI MIS SHALATA LI ZIKRI
 Artinya : Dirikan Shalat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145) ‘
 Sedangkan : 1.Al-Fatehah ialah merupakan tubuh sembahyang ‘ 2.Tahayat ialah merupakan hati sembahyang ‘ 3.Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyan
 HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT ‘ 1.Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT ‘ 2.Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu : 1.Bulu 2.Kulit 3.Daging 4.Darah 5.Tulang 6.Lemak 7.Lendir 3.7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan tawaf 7 kali keliling kabah.
 ‘ HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH : Mengambil magna ucapan Nabi Adam AS. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri danNabi Adam AS. Mengucap kalimah Allahu Akbar. ‘ Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung olehmanusia dengan 4 perkara yaitu ‘ 1. Wujud 2. Ilmu 3. Nur 4. Syahadat Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat zat sedangkan perkataan Akbar pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat : sifat. ‘ Jadi zat dan sifat itu tidak boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji ‘ Sebelum melakukan sholat diwajibkan wudhu sholat tanpa wudhu tak sah atau batal..maka sebenarnya sholat dan wudhu adalah satu kesatuan. Wudhu adalah membersihkan diri dari sifat2 dosa anggauta tubuh..sedang sholat adalah bagaimana kita berjalan….menggerakkan anggauta tubuh dalam kehidupan . .
. HAKIKAT WUDHU .
 Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat
 1.Niat 2.Membasuh Muka 3.Membasuh Tangan 4.Membasuh Kepala 5.Membasuh Telinga 6.Membasuh Kaki 7.Tertib .
Hakekat Niat dalam Wuduk : ialah tiada wujud pada diriku hanya Allah semata Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya Adalah Hak Allah Semata. (Ia Haiyun, Ia Alimun, Ia Samiun, Ia Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil Hakki Illallah). .
Hakekat Membersihkan Muka dalam wuduk ialah : Membuang semua sifat : sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran,yang ada pada diri manusia. .
Hakekat Membasuh Tangan dalam wuduk ialah : Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar. Juga untuk membersihkan diri dari sifat2 buruk tangan.. seperti panjang tangan,enteng tangan,campur tangan. .
 Hakekat Membasuh Kepala dalam wuduk ialah : Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia ingatlah bahwa dunia itu apa saja…kemana hati terikat itulah dunia..baik sekarang atau kelak . Hakekat Membasuh Telinga dalam wuduk ialah : Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu,, .
Hakekat Membasuh Kaki dalam wuduk ialah : Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satu tujuan yaitu : Allah SWT semata Memang benar adanya bahwa Sholat itu TANHA ‘ANIL FAHSYAKI WAL MUNGKAR.. (ketika sholat)..tapi waktu yang dimiliki manusia itu lebih banyak di luar sholat..artinya jika perbuatan dalam melangkahi kehidupan tidak mencerminkan akan hakikat sholat,,maka itulah yang di maksud dalam surat al maun sebagai FAWAILUL LIL MUSHOLIIIN (kecelakaan bagi orang yang sholat)dan pula jika masih ada DOSA anggota badan yang selalu diperbuat dalam kehidupan…maka kehidupan yang dijalani “telah batal” seperti batalnya sholat tanpa wudhu Maka hidup(menjalani hakikat sholat) harusla menjalani hakikat wudhu(bersihkan perbuatan dosa anggota tubuh) maka kehidupan yang dijalani adalah kehiupan yang sholat.. Ingatlah ketika perjalanan Rosulullah ke Sidrotul muntaha beliau ditampakkan siksa para penghuni neraka…antara lain #..tangan selalu dipotong pulih kembali bagi pendosa tangan #…kepala selalu dipecah pulih kembali bagi pemfikir dunia saja,,,dan kesombongan #…teling ditusuk besi membara hingga hancur dan pulih kembali bagi pendosa telinga,,, #…kemaluan selalu ditusuk besi membara/dipotong dan selalu pulih kembali bagi penzina ….. dan masih banyak lagi kehidupan2 yang dijalani tanpa hakikat wudhu…adalah suatu tanda sebagai batalnya kehidupan Maka diwajibkan oleh Allah untuk berwudhu lalu sholat (untuk menyaksikan dirinya sendiri bahwa manusia adalah penanggung atas rahasia Allah dan Tajjali atas Sifat2 untuk dijalani sebagai wujud dari manifestasi Dzat Yang Maha) 

1 komentar:

  1. Salamun Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tuan Ahmad Sammani,

    Saya ingin bertanya didlm kita mendirikan solat yg mana Tuan Ahmad menyatakan kita berdiri menyaksikan diri kita sendiri bahwa tiada yg nyata pd diri kita hanya diri bathin(Allah)dan diri zahir kita(Muhammad) adalah yg membawa dam menanggung rahsia Allah swt. Jadi solat itu bukan sekali kali bererti:Menyembah,tp suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata.Niatnya "Aku mendirikan solat utk menyaksikan diriku sendiri kerna Allah semata" Soalan saya apakah kita tidak perlu menyatakan solat Subuh, Zohor , Asar ,Maghrib dan Isyak didlm kita mendirikan solat?Maksud saya seperti niatnya " Aku mendirikan Solat subuh 2 rakaat utk menyaksikan diriku sendiri kerna Allah ta'ala" lalu takbir Allaah(alif 3 harkat)hu akhbar begitu. Mohon penerangan lanjut dari tuan,wassalam.Dari Singapura

    BalasHapus