Minggu, 17 April 2016



Di partikel terkecil penyusun alam semesta, usainya pun tidak ada. Di sana yang ada ketakhinggaan. Ilmuwan menyebutnya dengan quantum.di Kelas II SMA saya pernah memepelajari tentang teori matematika  modern  ,kalkulus.hanya sekedar pengetahuan jumlah sesuatu yang tak bisa dihitung maka dikataka integralnya tak terhitung/tak terhingga
Dalam ilmu fisika  Di dalam atom ada proton, ekektron dan neutron). Di dalam proton dan neutron jika dibelah terdiri atas bagian yang lebih kecil disebut quark. Perkembangan dunia partikular tidak berhenti sampai sana, tahun 1974 mulai dicetuskan model standar fisika partikel. Menurut model ini, semesta terdiri atas 12 partikel yang disebut fermion. Fermion terbagi menjadi 2 jenis, quark dan lepton, masing-masing ada enam buah. Keenam buah bagian quark dan lepton itu masih bisa dipecah-pecah lagi hingga tak hingga kecilnya, hingga ilmu fisika tidak mampu mendeteksi. Memastikan partikel terkecil penyusun alam semesta, sama halnya kucing mengejar ekornya sendiri. Di partikel terkecil, Anda hanya menemukan ketakhinggaan, suatu yang tidak dapat Anda jangkau.
Dalam konteks Tauhid, ketakhinggaan merujuk kepada Tuhan. Zat-Nya tidak dapat ditangkap dengan indera karena ketakhinggaan-Nya. Dia melingkupi seluruh alam semesta dan waktu. Oleh karena itulah Anda tidak akan mampu melukiskan secara visual wujud dari Tuhan.
“Dia tidak dapat dicapai oleh pengelihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan.” (Q.S. 6 : 103).
Kedekatan Allah dengan kita digambar olehNya
Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS. Qaaf : 16].
Bagaimana sebegitu dekatnya sehingga lebih dekat dari urat leher ada yang mengatakan sedekat urat nadi............???
Saya jadi teringat teori matematika A       b